Powered By Blogger

Rabu, 08 Februari 2012

mencangkok

BAB I. MENCANGKOK (Air Layering)
A.    Pembagian Cangkok
Ada dua jenis cangkok yang bias diterapkan pada tanaman, yaitu cangkok belah dan cangkok sayat. Peralatan yang digunakan untuk mencangkok adalah pisau tajam dan steril, lembaran plastic transparan, dan tali raffia. Sementara itu, media untuk menutup luka cangkok bias berupa kompos, spaghnum moss, atau pupuk kandang. Sediakan pula zat perangsang tumbuh akar berupa Atonik atau Root Up.
1.      Cangkok Belah
Tata cara perbanyakan dengan cangkok belah pada prinsipnya sama dengan penanganan cangkok sayat. Perbedaan cangkok belah terletak pada cara mengerat cabang. Mula-mula cabang dikerat sampai setengah bagaian, kemudian dibelah kearah atas memanjang 15 cm - 20 cm, atau tergantung pada ukuran cabang. Biarkan luka keratin atau belahan tadi selama beberapa waktu hingga kering, kemudian olesi dengan ZPT Rootone ataupun Atonik. Ambil kaleng bekas atau pot kecil  yang telah diisi pecahan bata merah didasarnya dan medium tumbuh campuran tanah dengan pupuk kandang (1:1), kemudian belahan cabang tadi dimasukkan kedalam kaleng ataupun pot sambil digantungkan pada cabang terdekat. Setelah cagkokan berakar, dapat segera dipisahkan dari pohon induknya.

Langkah-langkah cangkok belah:
-          Dibuat luka menyerupai huruf  V dicabang terpilih
-          Dibiaarkan selama kira-kira tiga hari sampai mongering, kemudian olesi dengan zat perangsang tumbuh akar, tutup dengan media cangkok, bungkus menggunakan plastic transparan, lalu ikat kedua ujungnya dengan tali raffia
-          Dibuat beberapa lubang kecul diplastik dengan cara menusukkan lidi dan siram 2-3 hari sekali, sehingga media cangkok selalu dalam keadaan lembab
-          Disekitar sebulan kemudian akar biasanya sudah memenuhi media cangkok. Saat itu cabang bisa dipotong dibawah cangkok untuk ditanam yang sudah disiapkan
           Gambar 1. Langkah-langkah cangkok belah




2.      Cangkok Sayat
Langkah-langkah melakukan cangkok sayat:
-          Dibuat dua sayatan atau keratin melingkar disebuah cabang dengan jarak antar sayatan 4 cm dan kedalam mencapai kambium
-          Ditarik atau ambil kulit diantara kedua sayatan sampai terlihat kambiumnya
-           Dibiarkan selama 3 hari sampai bekas sayatan kering
-          Diolesi sayatan yang sudah kering dengan Zat Perangsang Tumbuh, tutup dengan media cangkok, bungkus menggunakan plastic transparan, dan ikat kedua ujung dengan tali raffia
-          Dibuat beberapa lubang permukaan plastik transparan dan siram 2-3 hari sekali agar media cangkok lembab
-          Sebulan kemudian akar biasanya sudah tumbuh memenuhi media cangkok, saat itu cabang dipotong dibawah cangkok. Saat itu cabang dipotong untuk selanjutnya ditanam di tempat yang telah disediakan
      Gambar.2 Langkah-langkah pada cangkok sayat
B.     Untung dan Rugi Mencangkok
Tehnik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Pada tehnik ini tidak dikenal istilah batang bawah dan batang atas. Tehnik ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok:
-          Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
-          Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di
pematang kolam ikan.
·Kerugian pembibitan dengan sistem cangkok:
-          Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
-           Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang.
-           Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong.
-           Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga
perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

C.    Hal-Hal Yang Dilakukan Dalam Mencangkok
Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yang bagus, batang dapat segera dipotong dan ditanam di lapang. Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pencangkokan tanaman adalah :
1.       waktu mencangkok, sebaiknya
pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang-ulang
2.      Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya
tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya
3.       Pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila
media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu.
Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan Zat Pengatur Tumbuh (Rootone-F) dan media terhadap cangkokan. Cangkok dengan perlakuan media tanah dengan pemberian Rootone-F menyebabkan akar lebih cepat keluar dan jumlahnya lebih banyak, kondisi yang sama juga dapat dilihat pada media tanah + kompos dengan Rootone-F. Kondisi sebaliknya terjadi pada kedua media tanpa Rootone-F akar akan lebih lambat keluar dan jumlahnya sedikit. Hal ini dapat dijelaskan bahwa Rootone-F merupakan salah satu zat pengatur tumbuh untuk induksi perakaran.Sedangkan pada media kompos tidak ada pertumbuhan akar pada kedua perlakuan

D.    Alat dan Bahan Yang Digunakan Dalam Mencangkok
Bahan-Bahan yang digunakan :
-          Tanah liat
-          Batang pohon
Alat-alat yang digunakan:
1. Pisau yang tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik.
3. Tali pengikat atau memakai tali rafia.
4. Paku untuk menusuk bagian bawah plastik.
5. Penampung air.
6. Campuran tanah subur : pupuk kandang, dengan perbandingan 1 : 1
Cara mencangkok
1.      Memilih cabang atau ranting yang tidak terlalu muda atau tua.
2.      Kupas cabang hingga bersih sepanjang 4-9 cm.
3.      Tutup dengan campuran pupuk kandang dan tanah kemudian bungkus dengan plastik atau    serabut kelapa, ikat kedua ujungnya. Bila menggunakan plastik lubangi bagian bawah dengan menggunakan paku.
4.      Siram setiap pagi dan sore dan jaga kelembapan.
5.       Setelah akarnya banyak potong dari induknya, dipisahkan dan tanam di tempat yang telah ditentukan.
Cangkok Instan




BAB II. GRAFTING (Sambung Pucuk)
Grafting dan Budding merupakan metode perbanyakan vegetatif buatan. Grafting/penyambungan adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Teknik apapun yang memenuhi kriteria ini dapat digolongkan sebagai metode grafting. Sedangkan budding adalah salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya terdiri atas satu mata tunas  Tanaman sebelah atas disebut entries atau batang atas (scion), sedangkan tanaman batang bawah disebut understam atau batang bawah (rootstock). Batang atas berupa potongan pucuk tanaman yang terdiri atas beberapa tunas dorman yang akan berkembang menjadi tajuk, sedang batang bawah akan berkembang menjadi sistem perakaran.
Alasan lain untuk melakukan grafting adalah: (1) memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu, (2) mengubah kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working, (3) mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal, (4) mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi, (5) mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus dan (6) memperbaiki kerusakan pada tanaman.
Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya.
-           Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan  disebut batang
-          bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock.
Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan antar varietas pada tanaman durian. Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung denga tanaman kweni (Mangifera odorata).
a. Manfaat sambungan pada tanaman:
-          Memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baruyang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya, juga dapat mempercepat waktu berbunga dan berbuah (tanaman berumur genjah) serta menghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya.
-          Mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik, tindakan ini dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya tanaman melinjo.
-          Peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru dan menghemat biaya eksploitasi. Peremajaan total berlaku sebaliknya.

b. Syarat batang bawah untuk sambungan:
-          Dapat menggunakan biji asalan atau "sapuan” untuk menghasilkan batang bawah, tetapi ada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah yaitu         varietas bokor dan siriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dan tahan terhadap busuk akar.
-          Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan.
-          Dalam fase pertumbuhan yang optimum (tingkat kesuburannya baik), kambiumnya aktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batang bawah.
-          Disarankan penyiraman cukup (media cukup basah).
-          Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan.
-          Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur : tanah, pupuk kandang : sekam: padi (1:1:1).- \
-           Gunakan polybag ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 bulan siap tempel sampai dengan 3 bulan setelah tempel, setelah periode tersebut polybag harus diganti dengan ukuran yang lebih besar 20x30 cm, atau langsung ke polybag 30x40 cm tergantung permintaan pasar dan seterusnya semakin besar pertumbuhan tanaman maka ukuran polybag semakin besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak jauh dalam jumlah banyak maka gunakan polybag yang lebih kecil dari biasanya.


c. Syarat batang atas untuk sambungan
-          Batang atas atau entres yang akan disambungkan pada batang bawah diambil dari pohon induk yang sehat dan tidak terserang hama dan penyakit.
-          Pengambilan entres ini dilakukan dengan menggunakan gunting setek atau silet yang tajam (agar diperoleh potongan yang halus dan tidak mengalami kerusakan) dan bersih(agar entres tidak terkontaminasi oleh penyakit).
-          Entres yang akan diambil sebaiknya dalam keadaan dorman (istirahat) pucuknya sertatidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu).
-          Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil atau sama besar dengan diameter batang bawahnya.
-          Entres dalam keadaan dorman ini bila dipijat dengan dua jari tangan akan terasa padat,tetapi dengan mudah bisa dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila dilengkungkankeadaannya tidak lentur tetapi sudah cukup tegar.
-          Entres sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang terkena sinar matahari penuh (tidakternaungi) sehingga memungkinkan cabang memiliki mata tunas yang tumbuh sehat dan subur.
-          Bila pada waktunya pengambilan entres, keadaan pucuknya sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau sedang berdaun muda, maka bagian pucuk muda ini dibuang dan bagian pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat digunakan sebagai entres.
-          Pada durian bila entres yang digunakan berasal dari cabang yang tumbuh tegak lurus, maka bibit sambungannya akan tumbuh tegak dengan percabangan ke semua arah atau simetris.
-          Namun bila diambil dari cabang yang lain,pertumbuhan bibitnya akan mengarah ke samping, berbentuk seperti kipas.Bentuk ini berangsur-angsur hilang bila tanaman menjelang dewasa.
d. Tipe sambungan jika ditinjau dari bagian batang bawah yang disambung:
1. Sambung pucuk (top grafting)
Sambung pucuk merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian atas atau pucuk dari batang bawah. Caranya sebagai berikut:
-          Memilih batang bawah yang diameter batangnya disesuaikan dengan besarnya batang atas. Tanaman durian, belimbing dan sirsak sudah bisa disambung bila besarnya batang bawah sudah sebesar ujung pangkal lidi. Alpukat, manggis dan mangga disambung bila batangnya sudah sebesar pensil. Umur batang bawah pada keadaan siap sambung ini bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung jenis tanamannya. Untuk durian umur 3-4 bulan, mangga dan alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada umur 24 bulan baru bisa disambung karena sifat pertumbuhannya lambat.
-          Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan silet, pisau okulasi atau gunting setek yang tajam agar bentuk irisan menjadi rapi. Batang bawah kemudian dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm.
-          ·Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm.bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk irisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah.
-          Pengikatan dengan tali plastikyang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula.Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas.
-          Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah. Sambungan kemudian disungkup dengan kantong plastik bening.Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat.Tujuan penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi.
-          Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari panasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan tumbuh tunas. Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka.Namun, pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siap dipindah ke kebun (Gambar 1 dan Gambar 2).
2. Sambung samping (side grafting)
Pada dasarnya, pelaksanaan sambung samping sama seperti pelaksanaan model sambung pucuk. Sambung samping merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian samping batang bawah. Caranya sebagai berikut:
-          Batang bawah dipilih yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu sama dengan batang bawah, bahkan lebih baik dibuat lebih kecil.
-          Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpa mengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya. Irisan kulit batang bawah dibiarkan atau tidak dipotong.
-          Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi irisan yang menempel pada batang bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan di batang bawah dari sisi luarnya.
-          Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah. Dengan demikian, batang bawah dan batang atas akan saling berhimpitan. Kedua lapisan kambium harus diusahakan agar saling bersentuhan dan bertaut bersama.
-          Setelah selesai disambungkan, sambungan tersebut diikat dengan tali plastik. Untuk menjaga agar tidak terkontaminasi atau mengering, sambungan dan batang atas ditutup dengan kantong plastik.
-          Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah penyambungan, kantong plastik serta tali plastik bagian atas sambungan dibuka lebih dulu, sedangkan tali plastik yang mengikat langsung tempelan batang atas dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai tautan sambungan cukup kuat.
-          Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik, bagian batang bawah di atas sambungan dipotong. Pemotongan perlu dilakukan supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan lanjutan dari batang atas.
                              
                                               
1. Pemotongan batang bawah                                         2. Pembelahan batang bawah

               
3. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas                 4.Batang atas siap disambungkan

                                    
5. Batang atas disambungkan                      6. Pengikatan dengan tali plastic
   dengan batang bawah

                                                                                   
7. Sambungan telah diikat               8. Sambungan diselubungi              


9. Sambungan telah jadi dan bertaut ditandai keluar kuncup daun

BAB III. MERUNDUK
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara normal berdiri tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan segera berakar pada mawar
Merunduk biasa
Cabang tanaman dirundukkan dan ditimbun dengan tanah, kecuali ujung cabangnya. Setelah membentuk akar, cabang atau batangnya dipotong, sehingga diperoleh tanaman baru.. Cara ini dapat dikerjakan pada mawar, jambu air, dan arbel
Merunduk majemuk
Seluruh batang dirundukkan kemudian ditimbuni tanah pada beberapa tempat atau seluruh tempat. Cara ini dapat dikerjakan pada tanaman soka dan anggur.
Dalam pertanian, perundukan adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Dalam pengertian teknis di Indonesia, perundukan di literatur bahasa Inggris dikenal sebagai ground layering. Jenis layering yang lain adalah pencangkokan atau air layering. Suatu bagian batang diturunkan ("dirundukkan") ke tanah  ataupun tanah di pot dibenamkan hingga beberapa minggu hingga muncul akar. Perundukan biasanya dilakukan pada batang tumbuhan yang beruas-ruas. Penyayatan kulit dapat pula dilakukan apabila diperlukan (seperti pencangkokan).
Simple layering
                    



Tip layering
                   






DAFTAR PUSTAKA



Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press.
Jakarta

Handoko, A. 2003. Teknik Perbanyakan Tanaman Hias. Kanisius. Yogyakarta.

Hartman, H.T., D.E. Kester, F.T. Davies, and R. L. Geneve. 1997. Plant
propagation principles and practices. 6th ed. Prentice Hall, Englewood
Cliffs, N.J.

Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen
Agronomi Fakultas Pertanian IPB. 72 hal.

Rukmana, R. 2004. Teknik Perbanyakan Tanaman Hias. Kanisius. Yogyakarta






























PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN SECARA CANGKOK, GRAFTING, DAN MERUNDUK


TUGAS



Oleh :


KELOMPOK 8/ HPT

SITI RAHAYU/080302032
ADE SARTIKA RIMADHANI/080302004
IRMA AGUSTINA/080302035
STEVI WINDY SIHOMBING/080302001
PUTRI MUSTIKA SARI/080302044
TATIK FADILAH HAKIM/080302002
MUKLIS ADI PUTRA/080302017
NUGRAHA PRATAMA DHANA/080302012
RIKI WIJAYA/080302046







MATA KULIAH PERBANYAKAN VEGETATIF
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010










1 komentar:

  1. Casino Bonus Codes (2021) - Wooricasinos
    Free spins with no deposit, spins with cashback, 바카라 검증 사이트 and instant withdrawals. ➤ List of 여수 휴게텔 all 슬롯 추천 casinos at wooricasinos.info ➤ List 강원 랜드 앵벌이 of all 가입머니 지급 사이트 casinos in Europe with Bonus.

    BalasHapus